Kamis, 20 Januari 2011

day #7 - untuk Hujan dan Lilin


Selamat malam, Harapan!

aku tak pernah tau mengapa semua orang selalu memilikimu. aku juga tak paham kenapa orang selalu merasa harus memilikimu. mereka tak pernah tau bagaimana kebahagiaan yang mampu hadir saat diri tak memilikimu. Harapan, kamu memang lebih baik tak ada. tak diciptakan. aku tau pasti.

Harapan, maaf aku berbelit-belit. tapi aku mau berterima kasih, untuk kali ini saja. benar-benar terima kasih. terima kasih kamu tak memenuhi sesak diriku. terima kasih tak hadir kali ini. dalam kisah ini. ketiadaanmu membuat semua menjadi lebih indah dari standar keindahan yang memang tak pernah diharapkan. sungguh, tak ada kamu memang baik, Harapan.

kamu tau, kamu tak ada saat kebersamaan ditawan oleh deras hujan sampai larut malam. kamu tak ada saat sinar teduh lilin mendekap penuh cinta dalam kegelapan. kamu tak ada saat lapar yang meronta terobati oleh sepasang tangan yang mampu menyajikan sesuatu yang kurasa cinta. kamu tak ada saat cahaya kunang-kunang sungguh menari di sekitarku di tengah gelap gulita dan dingin hujan. kamu tak ada saat sederetan gambar terabadikan dalam singgungan senyum-senyum paling bahagia.

Harapan, saat itu kamu tak ada. dengan begitu, segala biasa terasa luar biasa. kamu membuat sebait rima terbaca seperti sejilid novel romantis. kamu membuat segores kuas terlihat seperti sebuah lukisan besar. kamu membuat sederet nada terdengar seperti satu lagu cinta utuh.

Harapan, terima kasih tidak hadir kali ini. terima kasih karena ketiadaanmu membuat hujan, gelap, lilin, foto, kunang-kunang, dan bahkan telor dadar terasa seperti surga. terima kasih. karena ketiadaanmu, aku cinta hal-hal kecil itu. dan aku mampu bersyukur. terus-terusan bersyukur. dan berbahagia.

Selamat malam, Hujan dan Lilin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar