Selasa, 03 Juli 2012

hujan bintang

pada awalnya aku tiba di sebuah pantai.
melangkah mendekati batas garis ombak.
terduduk memeluk lutut dan menatap lurus ke depan, bergantian ke atas.

ada lautan berombak besar-besar yang pecah dengan lebar terbentang di depan mata.
kemudian berubah menjadi selembar potongan roti raksasa yang sedang diolesi selai oleh Tuhan.
pelan-pelan meratakan gulungan selai ombak di atas selembar pasir dengan pisau angin.
ada langit hitam pekat penuh bintang di atas kepala.
kemudian kilauan titik-titik langit malam itu bergerak turun dan berubah menjadi garis-garis vertikal.
jatuh satu-satu membasahi wajah seperti hujan kristal.

ada lautan berombak besar-besar yang pecah dengan lebar terbentang di depan mata.
ombaknya lalu menjadi selimut yang tergulung naik.
menghangatkan bayi pasir pantai yang kedinginan.
ada langit hitam pekat penuh bintang di atas kepala.
lama-kelamaan titiknya bergerak ke kanan, kiri, depan, dan belakang tapi tidak jatuh ke bawah.
menjadi jutaan kecebong neon di air langit yang biru tua.

ada lautan berombak besar-besar yang pecah dengan lebar terbentang di depan mata.
terlihat seperti bumi yang sedang mengoleskan krim malam berwarna putih.
meratakannya ke seluruh permukaan wajah pantai tipis-tipis.
ada langit hitam pekat penuh bintang di atas kepala.
langit malam tak punya krim untuk merawat diri.
wajah langit hitam dan ditaburi banyak jerawat yang bersinar dari kejauhan.

.....

pada awalnya aku tiba di sebuah pantai.
melangkah mendekati batas garis ombak.
terduduk memeluk lutut dan menatap lurus ke depan, bergantian ke atas.

pada akhirnya laut dan bintang membentuk suatu gas kimia berbahaya yang asin dan berkilau.
gas itu tanpa sadar tertelan mulutku yang sedang menguap.
lalu memadat di pangkal tenggorokan sampai-sampai aku sulit menelan ludah.
reseptor saraf yang menerima sinyal keracunan mengirimkan muatan positif-negatif listrik ke hati.
lalu aku tersenyum namun berusaha keras menahan dan tidak ketahuan.

.....

"ada sesuatu yang baiknya terurai di antara kita yang sedang berdiri basah kuyup di tengah hujan bintang yang terasa seasin air laut."


Kukup Beach, Gudung Kidul, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar