Kau lelaki yang senantiasa membaca kenangan
Di bola matamu, selaput demi selaput mengelupas
Menguak catatan-catatan tentang cinta yang pernah menetap di sana
Di antara selaput demi selaput bola matamu
Kau lelaki yang tak sadar menjadi penulis kenangan
Di sudut bibirku, ciuman demi ciuman kaukecupkan
Meninggalkan jejak-jejak kata tentang cinta yang bertahan kusuarakan di sana
Di antara ciuman demi ciuman di sudut bibirku
Aku perempuan yang tubuhnya kaupeluk
Mengemis hangat yang kauharap dapat membakar seluruh kenanganmu kelak
Aku perempuan yang menjaga tubuhnya tetap kaupeluk
Menyimpan dingin yang kuharap dapat membekukan seluruh kenangan yang terlanjur kautulis sampai kelak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar