Senin, 03 September 2012

Catatan (Telapak) Kaki


Rumah ini terlalu besar untuk kita bertiga. Aku kesepian. Entah apa yang kalian berdua rasakan ketika bahkan rumah ini hanya dihuni kalian berdua tanpa diriku. Entah bagaimana sepi yang menyeruak bagi kalian berdua jika bertiga saja aku merasa begitu senyap. Banyak ruang kosong yang pasti sering terlewat bagi kalian untuk sekedar menginjakkan kaki di dalamnya. Di lantai atas cuma ada aku. Jika bukan untuk mencuci dan menjemur pakaian, merawat tanaman di teras atas, menyalakan lampu setiap magrib, dan sesekali duduk mencari angin malam yang damai di beranda atas rumah, kapan lagi kalian ke lantai atas? Kamarku bahkan terlalu besar untukku sendiri. Kita bertiga muat tidur di sini setiap malam tanpa harus merasa sesak sedikitpun.

Dunia kecil milik kita bertiga ini terlalu pribadi untuk dibagi dengan orang-orang baru atau ditinggalkan oleh salah satu di antara kita karena sebuah tuntutan perubahan yang entah apa. Dunia ini ekslusif untuk kita. Dengan siapa lagi aku bermain sejak kecil sampai sekarang jika tidak dengan kalian berdua? Dengan siapa lagi aku bercanda dan tertawa jika tidak bersama kalian? Aku tak punya saudara atau sepupu seusia yang sering bersamaku dan berada di antara kita. Dunia ini hanya milik kita bertiga, diisi dengan segala sesuatu apapun tanpa terlewat yang kita lakukan bertiga. Aku tak akan pernah terbiasa, dan bahkan tak pernah terpikirkan, jika ada orang lain yang memasuki dunia kita, juga tidak jika ada salah satu di antara kita yang berubah berpindah tempat meninggalkan dunia ajaib ciptaan kita.

Tanggung jawab ini terlalu berat untuk kuemban sendiri. Aku tak pernah benar-benar tahu bahwa ada kekurangan menjadi seorang anak tunggal. Setahuku dengan menjadi anak tunggal, aku tinggal bersenang-senang karena semua keinginan yang hampir selalu terpenuhi tanpa syarat bisa kunikmati sendiri tanpa perlu bersaing dengan siapapun. Setahuku, dengan menjadi anak tunggal aku tinggal menjadi ratu yang semua kepentingannya sudah dibereskan oleh kalian berdua. Pada akhirnya aku sampai pada waktu dimana aku sudah harus bergantian mengerjakan tugas dengan kalian. Sekarang sudah harus aku yang memperhatikan kalian. Aku mulai keberatan ketika menyadari bahwa akulah satu-satunya yang kalian miliki dan satu-satunya yang menggenggam kesempatan untuk membahagiakan kalian.

Usiaku ini terlalu muda untuk mengkhawatirkan semuanya seperti ini. Aku tak pernah bermasalah dengan usiaku yang selalu terlalu muda di dalam lingkungan-lingkungan yang aku hadapi. Aku bahkan selalu berprestasi di sekolah meskipun aku yang paling muda. Aku masih terus berhasil sampai aku mengenakan toga yang dengan bangga kalian berdua pajang foto-fotonya di seluruh sudut rumah karena aku mengenakannya tepat waktu, bergelar dengan pujian dan sebagai lulusan termuda. Sekarang aku kebingungan. Apa aku harus menyamai orang lain seusiaku yang masih banyak bersantai dan diurusi oleh kalian? Atau aku sudah harus bertanggung jawab atas diriku sendiri dan bahkan atas kalian berdua? Aku tak pernah tahu untuk menjadi karbitan harus serumit ini.

Doa ini terlalu singkat untuk dapat mengungkapkan seluruh pengharapanku atas kalian. Aku ingin terus menjadi ratu kecil dan mungil yang polos di dalam dunia ajaib milik kita bertiga. Aku ingin berjalan kemanapun dengan selalu memboyong kalian di sisiku. Aku ingin menjadi yang mampu mengaminkan segala keinginan kalian terhadapku tanpa mengurangi sedikitpun impianku. Tapi aku hanya bisa memanjatkan harapan agar kalian selalu sehat dan bahagia, dan semoga bahagia itu juga berasal dari diriku. Aku bukan saja mencintai kalian lebih dari yang kalian tahu. Aku juga ingin melakukan yang terbaik untuk kalian lebih dari yang kalian kira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar