Selasa, 01 Februari 2011

surat cinta day #20 - untuk yang pantas

Selamat sore, kembaran!

sebelumnya aku ingin berkenalan. karena kamu tak pernah tau siapa aku. hanya aku yang tau kamu dan hampir selalu dibayangi olehmu. walaupun sebenarnya aku juga tak butuh kamu tau siapa aku. dan bahkan kamu sendiri jauh lebih tak butuh lagi.

awalnya aku tak pernah peduli denganmu dan atau wanita lainnya. siapapun itu. karena aku tak berekspektasi. aku tak menciptakan secuil harapan pun dalam kisahku. lama kelamaan segala rasa menguat, keadaan mendukung, dan aku jatuh semakin dalam dan mulai tak mampu mencari jalan keluar menuju permukaan lagi. pada titik itu aku mulai merisaukanmu. aku mulai risih dengan keberadaanmu dan atau wanita lainnya. siapapun itu. karena aku mulai berekspektasi dan harapan tercipta semakin melebar.

namun sekarang aku kembali berpikir. berpikir banyak. aku tak harus lagi takut dengan kehilangan karena itulah konsekuensi sejak awal tentang kisah ini. itulah satu satunya hal yang kupahami pertama kali sejak aku memulai. aku tak perlu merisaukanmu dan atau wanita lainnya. siapapun itu. sampai pada tempat dimana aku kehilangan dan segala sesuatu beralih ke dekapanmu pun, itulah yang paling pantas. karena sepemahamanku, semuanya pantas terjadi kecuali bersamaku. semuanya unsur di dalam ini pantas kecuali aku. semuanya pantas, apalagi kamu.

aku mengikat rasa untuknya. rasa yang kuat. rasa yang kuatur melalui pemikiranku dalam sarang otakku dan kusimpan rapi tak terusik di dalam hati. rasa yang setelah kutata, aku tak mau mengubah tataan itu lagi. sama sekali. aku menjalani kisah manis dengannya. dengan dekapan balik yang begitu hangat ia beri untukku. tak ada yang salah dengan semua itu. yang salah hanya penempatan aku. aku tak seharusnya disitu. tak pantas. lebih baik kamu yang ditempatkan disitu. lebih baik dan pantas.

jadi kenapa aku harus merisaukanmu? kenapa asaku pada kisah ini harus membuatku terganggu dengan bayangmu? kehilangan sudah menjadi konsekuensi sejak awal, aku sudah seharusnya siap. dan pengalihan padamu tidak seharusnya menjadi distraksi berlebihan pada sakitku. seharusnya semuanya baik baik saja. karena yang kurisaukan tentangmu adalah hal yang sesungguhnya sudah paling pantas ada sejak awal. kenapa lagi harus merisaukanmu?

Selamat sore, yang pantas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar