Sabtu, 05 Februari 2011

day #23 - untuk pemilik tulang rusuk

Selamat sore, jodoh.

Halo. Apa kabar? Kamu dimana? Sudah di dekatku atau masih jauh? Aku bertanya bukan karena tak sabar menyatu, aku hanya penasaran. Siapa yang tidak? Semua orang penasaran kan? Tapi aku tidak khawatir. Aku tau aku punya waktunya. Sudah ditulis. Takdir. Apa lagi kalau bukan itu. Iya kan? Aku tau kamu pasti setuju. Santai saja dalam perjalananmu menemuiku, perjalananmu menyatu denganku. Kamu boleh kok istirahat sekali sekali. Tak harus berjalan tanpa henti. Kamu boleh singgah. Kemana saja. Kamu boleh melakukan apa saja sambil melaksanakan perjalananmu. Tak apa. Lagipula aku kan juga begitu. Aku menunggu sambil sesekali berjalan jalan dan melakukan berbagai hal.

Halo. Aku mau minta maaf sudah membuatmu menderita selama hidupmu karena mencuri bagian tutbuhmu, sepenggal rusukmu. Maafkan aku membuatmu hidup dalam kecacatan. Cacat kekurangan sepenggal rusuk. Maafkan aku. Tapi bukan aku yang berkehendak. Tuhan yang melakukannya. Jadi kamu jangan marah padaku ya? Maaf karena keberadaanku membuatmu sakit. Sakit karena tak punya sepenggal rusuk. Maaf karena untuk menciptakanku kamu harus kehilangan bagian dirimu. Maaf karena dari kodratnya aku telah menyakitimu. Meskipun orang bilang kaummu lah yang suka membuat sakit kaumku, pada kenyataannya kaumku lah yang secara harafiah menyakiti kaummu.

Halo kamu. Kamu siapa? Aku ingin tau walaupun aku tau aku pasti akan tau. Aku akan menebus kesalahanku. Aku janji. Tuhan tau itu dan Dia akan melakukannya. Tuhan akan membuat aku menebus kesalahanku padamu karena secara kodrat telah menyakitimu. Aku percaya itu. Kamu juga percaya kan? Bagian tubuhmu yang hilang akan disatukan kembali ke asalnya untuk melayanimu, membuatmu mengalami segala kebaikan, bahkan tak ada lagi keburukan. Aku janji. Itulah tebusan atas utangku. Kamu mau kan menunggu waktu itu datang? Kamu harus mau, karena aku mau. Sabar ya. Bersabarlah sambil belajar hal sebanyak banyaknya meskipun pelajaran itu buruk. Karena secacat apapun keadaanku ataupun keadaanmu, kita akan tetap menyatu. Hanya di tubuhmu aku bisa menempelkan diriku. Itu yang akan terjadi.

Aku mencintaimu. Semoga kamu memang sudah dekat agar tak usah berjalan terlalu jauh lagi.

Selamat sore, pemilik tulang rusuk :)

1 komentar:

  1. aku sering memikirkan hal yang sama. bertanya-tanya pada setiap wanita yang kutemui dalam hidupku "dirimu kah itu?" tapi sejauh ini aku selalu salah.

    kau tahu kadang aku merasa sangat lelah. kurasakan sendi-sendi dan tulang di tubuhku sakit ketika berjalan. dan pada malam2 dimana aku merasa sangat kesepian. ketika udara yang dingin dan lembut dilengkapi suara-suara malam yang ringkih menyapa tubuh kecilku. aku bayangkan kau duduk di sampingku hingga hari tak terasa berat lagi.

    kau tahu, aku ingin suatu hari melihat matamu yang bulat terpejam untuk bersembunyi dari kegelapan malam. lalu kubisikan bahwa dalam sekian banyak waktu. ada banyak malam dimana aku merindukanmu.

    BalasHapus