Rabu, 11 Desember 2013

Kau Berjalan Terlalu Jauh

Kau berjalan terlalu jauh
Sampai jalan-jalan menjadi keras
dibalut aspal dan keributan dini hari
orang-orang yang harus meninggalkan
anak istrinya lelap tanpanya
Demi meredam keributan di perut
dini hari mereka
Lalu kau rindu setapak-setapak tanah
yang selalu basah tergenang ketika hujan
Dan tawa-tawa kecilmu dan teman-temanmu
yang jatuh di kaki mungil kalian
yang membercak cokelat

Kau berjalan terlalu jauh
Sampai dataran terlalu tinggi
dan udara terlalu dingin
untuk membekukan air matamu agar tak keluar
Dan mengendap berkerak
di dinding-dinding hatimu
Lalu kau rindu jari-jari paling tabah
yang kerap kali menelusur rambut dan wajahmu
ketika tangismu masih nyaring
Hingga kau terdiam merasakan hangat rahim
yang pernah kau tinggali

Kau berjalan terlalu jauh
Sampai terbangmu sungguh bebas
ke angkasa paling luas
Di mana kau temukan bintang yang bersinar
hanyalah batu yang mati
dan  tak ada lagi selain itu
Maka sayapmu patah
Lalu kau rindu suara berat dan tegas
yang senang mengekang dan mengguruimu
Yang menyimpan ketulusan paling dalam
dari pria manapun
yang mampu mencintaimu dan nanti menyingkirkannya

Kau berjalan terlalu jauh
Sampai kau tak lagi menemukan manusia
kecuali yang penuh dengan amarah
Kecuali yang tak tampak seperti manusia
Yang memenuhi ruang hidupmu hingga sesak
dan enggan membiarkanmu bernapas lega
Lalu kau rindu ruang damai di bawah atap
yang kau kenal sebagai rumah
Tempat di mana adzan Maghrib dari masjid
masih dekat terdengar
Sebagai pengingatmu pulang
dari bermain dengan senja

Kau berjalan terlalu jauh
Sampai kau melewatkan waktu
dan tak mampu lagi mengenalinya
atau dirimu sendiri
Lalu kau rindu bercermin
dan menemukan dirimu di dalam sana

Jakarta
29/10/13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar