Jumat, 28 Maret 2014

Pantai di Dalam Kepalaku dan Gunung di Dalam Kepalamu

Kita akan hilang.
Bersama-sama.

Kita akan naik di atas atap rumahku,
atau rumahmu.
Berbaring masing-masing.
Bersisian.

Aku dengan pantai di dalam kepalaku.
Kau dengan gunung di dalam kepalamu.

Kita akan bersama-sama mendongengkan hikayat tentang bintang,
untuk satu sama lain.
Sembari bernyanyi.
Sembari menari.
Sembari berpelukan.

Lalu langit akan menurunkan tangannya untuk mengambil kita.
Dalam wujud pohon kacang polong raksasa,
yang tak ada orang dapat melihatnya selain kita.
Dan kita akan mulai memanjatinya.

Sampai tiba di angkasa luas di atas sana.
Tempat di mana tebar bintang bukan lagi sekadar hikayat.

Lalu tangan langit hilang.
Menyusut.
Dan kita tak pernah bisa kembali,
dari tersesat pada kebahagiaan.



Jakarta,
30 12 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar