Bintang tidak jatuh di sini, Sayang
Ia tahu persis tak akan ada yang mau menangkapnya
Bahkan langit malam hilang ingatan
Sampai lupa warna diri sendiri
Ia terus membenturkan kepalanya ke tembok petir
Sampai darah keluar melalui hujan
Lalu ia bercermin di wajah tanah
Yang juga terus menangis sesenggukan
Tapi kau harus mengangkat dagumu, Sayang
Mendongakkan kepala menatap wajah langit
Yang hitam dan muram
Akan kau temukan cahaya bergerak pelan sekali
Bukan jatuh, tapi terbang
Ketika itu kau berkenalan dengan harapan
"Kalau tidak ada bintang jatuh,
tetaplah menatap langit
Akan ada pesawat terbang
Cahayanya bergerak lebih lama,
maka kamu bisa melafalkan
doa yang lebih panjang"
Satu dari sekian keluhan tentang Jakarta
Jakarta, 18/6/13, dini hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar