Senin, 24 Juni 2013

Here I Am


"Here I am." Tiga kata yang mampu menjadikan ingat dan menjadikan lupa, atau keduanya sekaligus.

Katakanlah, here I am. Lalu apa? Bagi saya, hadirnya kalimat itu di pikiran saya akan diikuti dengan pembagian dua zona waktu di dalam kepala. Bagian kepala yang menyimpan memori.

Zona waktu pertama yang hadir akan merupakan lupa. Bagian kepala berisi memori saya akan lebih dulu kehilangan kemampuan akses datanya. Lalu saya akan lupa atau lebih tepatnya menolak untuk mengingat secara tidak sadar berbagai ingatan-ingatan yang ada di dalam brankas memori saya. Setelah itu perasaan yang akan muncul pada zona waktu ini adalah perasaan kosong. Apa yang saya lihat adalah bentangan hitam polos yang panjang dengan ujung sebuah titik cahaya putih di mana saya sedang berdiri di sana dalam keadaan hidup saya yang sekarang. Entah apa, bagaimana, mengapa, kapan, siapa, dan pertanyaan apapun yang berkaitan dengan proses tidak akan mampu saya jawab. Saya hanya akan mampu menyadari bahwa seperti inilah saya sekarang, entah bagaimana sejarahnya. Here I am.

Zona waktu kedua yang hadir akan merupakan ingat. Bagian kepala berisi memori saya selanjutnya akan mengembalikan kemampuannya mengakses data ingatan. Lalu saya akan melihat berbagai macam warna dan bentuk di dalam jutaan gambar-gambar yang secara serentak menghampiri benak saya. Gambar-gambar berisi berbagai momen yang pernah terjadi sampai pada detail-detailnya yang paling sederhana sekalipun. Semuanya akan tampak di mata saya dalam waktu yang sangat singkat, sepersekain detik. Setelah itu saya akan mengalirkan air mata untuk membebaskan diri, merendam gambar-gambar yang diputar di dalam kepala agar menjadi kabur dan berkenan untuk berhenti berputar. Pikiran saya akan mulai menanyakan bagaimana bisa saya pernah mengalami hal-hal tersebut. Ya, sekadar menanyakan, bukan menyesali atau mengutuk sama sekali, karena sudah seharusnya seperti itu agar saya bisa sampai di titik ini. Here I am.

Saya menuliskan ini hanya karena akhir-akhir ini kepala saya sedang sering dipenuhi oleh kalimat judul tulisan ini. Saya mampu terus-menerus merasa tidak menyangka akan berada di titik di mana saya berada sekarang ini, meskipun telah berulang-ulang kali mengalami pemikiran yang sama persis.

Hidup memang penuh kejutan. Meskipun sekadar kejutan yang sederhana. Sesederhana bagaimana isi kepalamu berlari sepanjang jalan ingatan dan membangunkanmu di tempatmu berada sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar