Napasmu, nada-nada
Dekap lenganmu, telapak yang menapak kokoh
di atas tanah kayu penuh pelitur
Jemarimu, cerita yang menelusur
sepanjang benang enam rupa
Matamu, redup dalam pejam
yang tenggelam terseret arus masa
Bibirmu, cinta yang terkatup rapat melebur detak
Maka kau tak seharusnya memetik tubuhku
Kini napasku adalah nyanyian atas detakmu,
apa-apa yang mengisi suara gitarmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar