Minggu, 13 Mei 2012

Aku Ada

Kamu tak harus melihat pelangi untuk tahu hujan baru saja turun. Kamu hanya perlu mencium bau rumput basah dan merasakan genangan air yang tersisa di atas permukaan tanah.

Kamu tak harus menonton senja untuk tahu matahari akan tenggelam. Kamu hanya perlu melihat cahaya langit yang meredup dan berubah hitam dan merasakan angin semilir sore yang suhunya merendah.

Kamu tak perlu memahami musik untuk tahu ada rangkaian nada yang indah mengalun di sekitarmu. Kamu hanya perlu memejamkan mata dan mendengarkan lagu itu penuh-penuh.

Maka aku tak perlu merangkai kata sedemikian rupa agar kamu dapat memahami isi hatiku. Aku hanya perlu diam, menatapmu, dan mungkin menunggu.

..........

Aku ada.
Meski tak pernah mampu menampakkan diri.

Bahasa keberadaan itu sudah cukup untuk menyatukan kita dalam satu semesta yang sama. Semesta yang hanya kita yang mampu memahaminya. Kita tak kuasa berbuat apa-apa. Kecuali menunggu. Menunggu entah kemana angin ini menerbangkan kita. Semoga selalu ada waktu. Semoga kamu takkan berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar