Kamis, 25 Agustus 2011

Tuhan dan Karma



Tuhan, bagaimana Kamu membalaskan karma?

*****

dari kami yang kesakitan, kami terbangkan ke langit doa yang selalu berbunyi "Tuhan tau, dan Tuhan akan membalas semuanya." dari kami yang kesakitan, kami pasrahkan semuanya dan meyakinkan diri bahwa Kamu selalu ada untuk kembali menguatkan kami dan membuat jera sosok penyebab sakit yang kami rasakan. entah dengan cara apa.

yang aku ingin tahu, Tuhan, dengan cara apa Kamu biasa memenuhi doa dan keyakinan kami? sungguhkah Kamu yang membalas semuanya? melalui media apa? sungguhkan pembalasan itu urusanMu dan tak lagi melibatkan kami? atau Kamu suka membalaskan karma-karma itu melalui kami sendiri?

setiap aku kesakitan, aku tak pernah mau tau lagi apakah sosok penyebab kesakitanku kemudian merasakan kesakitan yang pernah dia berikan padaku. apa setiap mereka mendapatkan balasan yang batinku lepaskan ke langit padaMu, aku tak pernah benar-benar tau. yang aku tau, aku sering menjelma menjadi sosok orang yang pernah menyakitiku, dan menyakiti orang lain seperti bagaimana aku disakiti dulu. apakah itu salah satu cara yang Kamu kehendaki? apakah itu salah satu caraMu mengaminkan doa yang kuterbangkan padaMu? apa karma-karma itu harus terbalas melalui diriku sendiri?

Tuhan, haruskah aku menjadi demikian posesif dan membuat muak orang lain hingga hilang dariku, seperti apa yang dulu kualami? haruskah aku bermain hati dengan banyak hati dan dengan cepat menjelma menjadi jarum yang memecahkan balon harapan mereka yang warnanya telah terbang menyatu indah dengan biru langit, sebagaimana sosok penyebab kesakitanku sering lakukan? haruskah aku menjadi sosok penyebab sakitku dan menyakiti orang lain? haruskah karma yang kuminta padaMu untuk dibalaskan, terbalaskan melalui diriku sendiri?

dari kami yang tersakiti, kami lepaskan doa ke langit agar Kamu membalaskan semuanya, menjadikan apa yang pantas terjadi dengan kuasaMu yang mampu menjadikan segala sesuatu, menguatkan kami dari kepasrahan, dan mengamini keyakinan kami atas pembalasanMu. dari kami yang tersakiti, kami terbangkan asa untukMu menjadikan apa yang pantas terjadi bagi mereka dan kami sendiri, tanpa melibatkan kami dalam tangan hebatMu yang penuh kuasa.

*****

karena Tuhan, aku tau tersakiti bahkan lebih baik rasanya daripada menyakiti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar