Selasa, 12 November 2013

Botol Kaca Air Mata

Jadi, siapa yang mau turut serta berpesta bersamaku malam ini?
Ada kesedihan yang sedang kurayakan.
Kesedihan yang tak jua selesai,
meski dirayakan setiap malam.
Setiap siang.
Setiap waktu.

Jadi, siapa yang mau turut serta berpesta bersamaku malam ini?
Kita akan berbincang semalaman,
sampai diusir matahari dan suara-suara tabah,
yang mengajak beribadah dari toa-toa masjid.
Dan kita selalu pura-pura tuli.

Aku bosan berbincang dengan tembok.
Ia tak bisa diajak meneguk bir,
dan dua-tiga tegukan lain.
Atau banyak teguk.
Supaya mabuk.

Jadi, siapa yang mau turut serta berpesta bersamaku malam ini?
Aku janjikan kembang api.
Agar kenanganmu meledak,
dan ingatanmu terbakar.
Meski tak habis.
Karena mereka justru menjelma kabut asap,
sampai kau sesak.
Masuk ke lubang hidungmu.
Ke sistem sarafmu.
Lalu membentuk lagi ingatan yang disimpan rapi,
di laci-laci otak.

Jadi, siapa yang mau turut serta berpesta bersamaku malam ini?
Aku tak mau bersenang-senang sendirian.
Air mata sudah siap di dalam botol-botol kaca di atas meja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar